Membahas
tentang feminisme, dalam perspektif ini perempuan mempertanyakan apa yang
terjadi jika perempuan menjadi tokoh sentral dalam dalam hubungan
internasional. Dalam pandangan feminisme bahwa para akademisi lebih menunjuk
pada sosok maskulin yang mendominasi dalam hubungan internasional. Hal ini
merupakan ketidaksetaraan menurut perspektif feminisme. Nyatanya hal tersebut
sudah berubah pada saat Raden Ayu Kartini mulai memberikan kebebasan kepada wanita
dalam tulisan-tulisannya. Menurut perspektif feminisme tidak semua dunia
internasional dipegang oleh laki-laki. Kaum perempuan juga bisa memberi
pengaruh dalam dunia internasional.
Pada
masa sekarang teori feminisme mulai terlhat dalam hubungan internasional dengan
adanya perempuan sebagai bagian dari pemerintahan, seperti Indonesia yang
pernah dipimpin oleh presiden perempuan Megawati Soekarno Putri. Hal ini
menandakan bahwa perempuan juga dapat mengambil alih dan memberikan pengaruh
dalam negara. Dengan adanya pendidikan, sekarang tidak hanya laki-laki yang
mendominasi tetapi juga perempua bisa ikut andil dalam bagian tersebut. Hal yang
membuktikan perkembangan feminisme juga terlihat dari banyaknya lembaga atau
institusi mengenai pemberdayaan perempuan, dan juga terdapat undang-undang
tentang perlindungan perempuan. Dalam PBB juga sudah memasukkan feminisme dalam
bagian-bagian dari PBB, seperti adanya website yang digunakan dari dana
pembangunan PBB untuk perempuan guna perdamaian dan keamanan.
Dari
kasus diatas dapat dikatakan bahwa masa telah berubah tidak hanya laki-laki
saja yang dapat mendominasi dunia internasional, tetapi juga perempuan bisa
mendominasi. Dengan dibantu adanya pendidikan maka semua perempuan dapat dengan
bebas mendapatkan pengetahuan sama rata dengan laki-laki. Perempuan juga bisa
menjadi pemimpin bagi negaranya seperti mantan presiden Indonesia sendiri Megawati
Soekarno Putri yang dapat menjadi bukti bahwa perempuan juga bisa memimpin dan
mempengaruhi negara. Kesetaraan antara laki-laki dan perempuan sudah bisa
dirasakan dengan adanya pandangan feminisme tersebut.