Minggu, 22 November 2015

Tidak Selamanya Dunia Internasional didominasi Sosok Maskulin



Membahas tentang feminisme, dalam perspektif ini perempuan mempertanyakan apa yang terjadi jika perempuan menjadi tokoh sentral dalam dalam hubungan internasional. Dalam pandangan feminisme bahwa para akademisi lebih menunjuk pada sosok maskulin yang mendominasi dalam hubungan internasional. Hal ini merupakan ketidaksetaraan menurut perspektif feminisme. Nyatanya hal tersebut sudah berubah pada saat Raden Ayu Kartini mulai memberikan kebebasan kepada wanita dalam tulisan-tulisannya. Menurut perspektif feminisme tidak semua dunia internasional dipegang oleh laki-laki. Kaum perempuan juga bisa memberi pengaruh dalam dunia internasional.
Pada masa sekarang teori feminisme mulai terlhat dalam hubungan internasional dengan adanya perempuan sebagai bagian dari pemerintahan, seperti Indonesia yang pernah dipimpin oleh presiden perempuan Megawati Soekarno Putri. Hal ini menandakan bahwa perempuan juga dapat mengambil alih dan memberikan pengaruh dalam negara. Dengan adanya pendidikan, sekarang tidak hanya laki-laki yang mendominasi tetapi juga perempua bisa ikut andil dalam bagian tersebut. Hal yang membuktikan perkembangan feminisme juga terlihat dari banyaknya lembaga atau institusi mengenai pemberdayaan perempuan, dan juga terdapat undang-undang tentang perlindungan perempuan. Dalam PBB juga sudah memasukkan feminisme dalam bagian-bagian dari PBB, seperti adanya website yang digunakan dari dana pembangunan PBB untuk perempuan guna perdamaian dan keamanan.
Dari kasus diatas dapat dikatakan bahwa masa telah berubah tidak hanya laki-laki saja yang dapat mendominasi dunia internasional, tetapi juga perempuan bisa mendominasi. Dengan dibantu adanya pendidikan maka semua perempuan dapat dengan bebas mendapatkan pengetahuan sama rata dengan laki-laki. Perempuan juga bisa menjadi pemimpin bagi negaranya seperti mantan presiden Indonesia sendiri Megawati Soekarno Putri yang dapat menjadi bukti bahwa perempuan juga bisa memimpin dan mempengaruhi negara. Kesetaraan antara laki-laki dan perempuan sudah bisa dirasakan dengan adanya pandangan feminisme tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar