Minggu, 22 November 2015

Keuntungan yang didapat Indonesia dibalik Perpanjangan Kontrak Freeport



Liberalisme merupakan kebalikan dari realis, yaitu manusia akan selalu bekerjasama agar tercapai kepentingan untk dirinya sendiri dan orang lain. Liberalisme juga menganggap bahwa perang hanya akan menimbulkan kerugian tanpa mendapatkan keuntungan. Pandangan para liberal berdasarkan pada sisinpositif manusia dalam pola perilaku negara. Dalam teori liberalisme banyak aktor yang berperan tidak hanya negara, seperti NGO, IGO, MNC, dan individu. Negara dalam pandangan liberal memiliki ketergantungan dengan negara lain sehingga akan menciptakan perdamaian.
Dalam hal ini bisa diambil cotoh masalah Indonesia dengan Amerika melalui PT. Freeport McMoran Indonesia. Adanya kontrak kerjasama Indonesia dengan Amerika melalui freeport terjadi pada masa Soeharto. Dimana pada masa itu sedeang terjadi krisis ekonomi yang menyebabkan Indonesia membutuhkan dana untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, maka diadakan kontrak kerjasama tersebut. Dalam kontrak tersebut adanya kerjasama mengenai pertambangan di daerah Papua. Pada awalnya kegiatan pertambangan di Papua yang dilakukan PT. Freeport menimbulkan kerugian bagi Indonesia terutama mayarakat Papua sendiri. Dimana kontrak tersebut dilakukan selama 44 tahun. Menjelang akhir masa kontrak pada 2021, freeport berniat ingin memperpanjang kontrak dengan Indonesia. Dengan adanya niatan freeport untuk memperpanjang kontrak tersebut, maka Indonesia mulai mencari kebijakan yang baru dalam kelanjutan kontrak tersebut. Pada awalnya masalah yang terjadi adalah keuntungan dari freeport yang didapatkan Indonesia tidak sebanding dengan kontribusi Indonesia yang sudah memberikan sumber daya alamnya untuk dikelola. Sehingga dalam perpanjangan kontrak Indonesia lebih berhati dalam mengambil keputusan untuk melanjutkan kontrak atau tidak.
Maka dalam proses batas akhir kontrak tersebut freeport mulai memberikan peluang tenaga kerja bagi masyarakat setempat di sekitar pertambangan, yang sebelumnya tidak ada masyarakat yang menjadi tenaga kerja. Hal tersebut termasuk faktor yang menjadi pertimbangan Indonesia dalam perpanjangan kontrak, karena dengan adanya tenaga kerja yang diambil dari masyarakat sekitar akan mengurangi sedikit pengangguran yang ada di daerah tersebut. Dalam pertimbangan yang dialukan pemerintah Indonesia mengenai perpanjangan freeport, maka pada akhirnya Indonesia menyetujui perpanjangan kontrak dengan syarat, yaitu freeport harus dapat memberikan keuntungan bagi Papua dan Papua Barat selain itu juga memberikan kontribusi pembangunan industri pertambangan Indonesia, meningkatkan local content baik dalam barang maupun jasa, melibatkan unit lokal dalam pembangunan sumber daya manusia, dan menjaga iklim investasi di Indonesia.
Dari contoh kasus diatas dilihat dari prespektif libralisme, bahwa tidak hanya negara sebagai aktor penting dalam suatu hubungan atau kerjasama harus ada aktor lain seperti contoh kasus diatas yaitu freeport. Dalam perspektif liberalisme sudah diketahui bahwa negara pasti saling bergantung dengan negara lain dengan suatu kerjasama sehingga saling menguntungkan satu dengan yang lain. Dalam prespektif ini juga tidak menjadikan kekuatan sebagai unsur utama dalam mempengaruhi negara lain, melainkan lebih kepada saling menjalin kerjasama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar