Realis
dalam Hubungan Internasional dikenal dengan teori yang menekankan pada hal yang
bersifat kompetitif dan konfliktual. Menurut realis negara dikatakan sebagai
bagian penting dalam hubungan internasional. Dalam pandangan realis juga
menganggap bahwa negara yang lebih berpengaruh dan memiliki kekuasaan akan
lebih mudah dalam memenuhi kepentingan nasionalnya, karena dapat menekan negara
yang dibawahnya dengan kekuasaan yang dimilikinya. Realis menganggap bahwa
dasar dari adanya pendangan realis yaitu berdasarkan sifat egois manusia yang
mementingkan diri sendiri tanpa mementingkan sekelilingnya. Maka dari itu
negara banyak yang mementingkan negaranya sendiri, tanpa mengetahui kondisi
negara lain dengan meningkatkan sistem pertahanan dan kekuatan militernya.
Dalam
serangan yang dilakukan prancis dan rusia terhadap militan isis dikarenakan
peristiwa teror di Paris yang menewaskan 129 orang. Hal tersebut membuat
perancis melakukan serangan balik. Rusia dalam hal ini juga ikut melakukan
serangan balik dikarenakan serangan bom yang telah menjatuhkan maskapai Rusia
di mesir. Dalam perspektif realis menyangkut hal ini yaitu adanya negara
sebagai aktor utama, maka negara harus mengambil tindakan terhadap kejadian
yang menimpa negaranya sendiri. Prancis dalam hal tersebut dengan adanya peristiwa
teror yang terjadi di Paris yang membuat adanya konflik, dan membangun sikap
ketahanan bagi prancis dalam hal keamanan. Maka dari itu dengan kekuatan
militer yang dimiliki perancis menyerang dengan serangan udara. Sebagaimana
yang diketahui bahwa Prancis termasuk negara yang berpengaruh di dunia.
Sehingga jika terjadi konflik yang melibatkan Prancis, dan konflik tersebut
memberikan dampak negatif bagi warga negaranya, maka Prancis akan menggunakan
pengaruhnya dalam melakukan serangan balik. Seperti adanya serangan balik
tersebut yang menimpa militan isis.
Rusia
juga bertindak seperti yang dilakukan Prancis dalam melakukan serangan udara terhadap
militan isis dikarenakan permaslahan jatuhnya maskapai Rusia. Dalam pandangan
realis dari kejadian serangan udara yang dilakukan Rusia, bahwa Rusia telah
menggunakan kekuatannya dalam hal peringatan atas kejadian jatuhnya maskapai
Rusia tersebut. Dalam serangan udara ini menunjukkan bahwa Rusia memiliki
pengaruh, dan tidak ingin negaranya mengalami kejadian yang memiliki dampak
yang dapat mengganggu kepentingan nasional negaranya. Dengan serangan tersebut
maka dapat menunujukkan bahwa negra tersebut tidak dapat menerima hal negatif
yang akan menghambat pencapaian nasional negara. Dalam hal ini Rusia merasa
bahwa negaranya terancam karena adanya maskapai yang jatuh, yang Rusia
melakukan pertahanan dengan melakukan serangan balik melalui udara. Hal ini
dapat membuktikan negara Rusia memiliki pengaruh dan kekuasaan sehingga dapat
melakukan serangan tersebut.
Realis
sangat jauh dari adanya kerjasama yang baik, dan menganggap aktor selain negara
tidak penting dalam hubungan internasional. Sehingga segala hal yang dilakukan
negara selalu dianggap benar walaupun dengan adanya konflik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar